

Gk
sengaja, lg nge-search di google bahan-bahan buat tugas presentasi. eh ketemu
nya malah cerita unik ttg unsur oksigen.
Silakan
dibaca ^^
==========================================================================
Oksigen
kini duduk di kursi goyang di rumah kecil gang 2 blok VIA nomor 8 di desa kecil
yang bernama Sistem Periodik Unsur. Mengenang masa-masa mudanya dulu. Mengenang
saat pertama kali dia dilahirkan. Dia ingat masa kecilnya. Dia ingat orang
tuanya. Dia lahir di Uppsala tahun 1773 oleh Carl Wilhem Scheele. Lalu tahun
1774 dia diadopsi oleh Joseph Priestley di Wiltshire. Lalu dia diberi nama
‘oxygen’ oleh Antoine Lavoisier tahun 1777. Sungguh nama yang indah. Diambil
dari bahasa Yunani, oxys dan genes, yang artinya menghasilkan asam. Sebenarnya
kurang cocok dengan keadaanku. Nama ini lebih tepat dipakai oleh tetanggaku
yang bernomor rumah 1, Hidrogen.
Dia ingat
saat dia masih kecil dia merasa minder. Dia tidak merasa istimewa. Dia tidak
seperti teman-temannya yang dimasukkan ke golongan istimewa. Dia tidak termasuk
ke golongan alkali, alkali tanah, gas mulia, halogen, transisi, aktinida,
lantanida. Dia merasa dia hanyalah unsur biasa, hanya unsur biasa. Tapi suatu
ketika, Oksigen berbincang-bincang dengan tetangganya sekaligus sahabatnya yang
sesama ‘unsur biasa’, Nitrogen.
“Hey, Oksigen,
janganlah kau bersedih karena kita hanyalah unsur biasa, masuk ke golongan
reguler.”
“Sungguh
tidak enak, kawan. Aku merasa tidak percaya diri. Aku merasa diriku tidak
berharga.”, keluh Oksigen.
“Hey,
siapa bilang dirimu tidak berharga. Setiap unsur itu pasti ada kegunaanya.
Jangan salah, meski kita yang tidak masuk golongan istimewa tapi kita semua
berprestasi, kawan. Bahkan kau juga. Kau belum mengetahuinya?”
“Benarkah,
maukah kau menceritakannya kepadaku?”
“Baiklah.
Unsur-unsur ‘biasa’ seperti kita ini diam-diam sangat berprestasi. Misalnya
hidrogen ketika berpasangan denganmu menghasilkan air yang sangat berguna untuk
kehidupan manusia. Aku digunakan pada insdustri pupuk. Tapi, sebaiknya kau
tidak berpasangan dengan karbon, bisa menimbulkan polusi, dan berbahaya bagi
manusia.”, cerita Nitrogen.
“Tahukah
kau, kau ini paling dibutuhkan makhluk hidup. Tanpa kau manusia tidak bisa
hidup, begitu pula hewam dan tumbuhan. Kau dibutuhkan untuk bernafas. Di alam
semesta ini kau menempati urutan ketiga paling melimpah. Bahkan kau paling
melimpah di kerak bumi. Bersyukurlah kau, kau begitu dibutuhkan orang.”
“Wah, aku
sama sekali tidak menyangka.”
“Ya, kau
justru sangat berprestasi. Meski kau tidak termasuk benda langka tapi kau
dicari, dibutuhkan. Di atmosfer 23,15% beratnya, 85,8% berat lautan, 46,7% berat
kulit bumi, 60% tubuh manusia. Selain itu, masih banyak kegunaanmu yang
lainnya, seperti untuk reaksi pembakaran, pengolahan baja, industri kertas dan
industri plastik, pembuatan ozon,
pengisi tabung pernafasan untuk
astronot dan penyelam, dan bersama hidrogen cair digunakan sebagai bahan bakar
roket. Selain itu, kau juga terkenal dengan sifat supelmu. Dengan
keelektronegatifanmu kau bisa berteman dengan hampir seluruh teman-teman unsur
lainnya, membentuk oksida. Unsur lain yang meskipun termasuk golongan yang
istimewa belum tentu bisa sepertimu.”. Benar juga ya, meski aku tidak termasuk
golongan istimewa manapun aku berguna untuk kehidupan manusia, bahkan tidak
hanya manusia, seluruh makhluk hidup membutuhkanku, pikir Oksigen. Sejak saat
itu, Oksigen tidak minder lagi. Dia melangkah lebih percaya diri menuju hari
esok yang cerah.
Dahulu,
Oksigen pernah mempunyai saudara alotrof, yang bernama Gas Oksigen. Tiba-tiba
Gas Oksigen tersinari sinar ultraviolet dan petir. Gas Oksigen ini menjadi
kembar tiga dan berubah nama menjadi Ozon. Ozon ini dapat menyerap sebagian
ultraviolet. Bayangkan jika tidak ada ozon, katarak, serta kekurangan kekebalan
tubuh. Tapi, sekarang Ozon ini sedang sakit-sakitan, dia sekarang sudah sangat
tua dan tubuhnya sudah rusak akibat ulah manusia yang kian hari kian berkurang
lahan hijau di permukaan bumi.
Oksigen
kembali mengingat-ngingat dirinya kembali di masa lalu. Ah, dia teringat
sesuatu hal. Dia pernah berubah. Sebenarnya dia berwujud gas dalam suhu kamar,
tapi suatu hari saat suhu 90,20 K, dia berubah menjadi cair. Saat suhu 54,36 K
dia berubah lagi menjadi padat. Dalam keadaan gas, dia tidak berwarna dan tidak
berbau. Tapi dalam keadaan cair dan gas, dia berwarna biru langit yang indah.
Hal ini disebabkan karena penyerapan warna merah.
Dalam
mendapatkan Oksigen di laboratorium ada beberapa cara. Dia dapat dibuat dengan
elektrolisis air atau memanaskan KclO3 dengan MnO2 sebagai katalis. Dalam
mendapatkan Oksigen secara teknik industri ada dua cara, elektrolisis air dan
distilasi bertingkat udara cair. Kemurnian yang didapatkan dari cara distilasi
adalah 99%, sedangkan melalui elektrolisis hanya 1%.
Oksigen
mengenang saat-saat itu. Kini dia sudah tua renta. Apalagi salah satu saudara
alotrof-nya, Ozon, dia sudah sakit-sakitan. Jika dia bisa berbicara dia akan
berbicara seperti ini, “Kami, oksigen lama-kelamaan akan berkurang jika umat
manusia tidak menambah pepohonan hijau. Selain itu saudara alotrofku sudah
sakit-sakitan akibat ulah kalian. Jika dia sampai mati, kalian umat manusia
sendirilah yang akan merugi.”
=========================================================================
Credit :
lilu_CIA
Sumber:
Forumotion


Tidak ada komentar:
Posting Komentar